(Taiwan, ROC) — Nauru dan Tuvalu, 2 negara yang terletak di kawasan Kepulauan Pasifik ini, baru saja melangsungkan pemilu. Pada tanggal 1 Oktober 2019, Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) menyampaikan bahwa Kepala Negara yang baru terpilih dari kedua negara tersebut, tidak dapat bertandang ke Taiwan, guna menghadiri perayaan HUT ROC mendatang. Namun demikian, Presiden Nauru akan mengunjungi Taiwan pada bulan Desember mendatang. Terkait dengan kepastian Presiden Tuvalu, MOFA mengemukakan masih harus menunggu informasi otoritas setempat.
Wakil Ketua Divisi Asia Pasifik MOFA, Ger Bau-shuan (葛葆萱) mengemukakan untuk tahun 2019 ini, tidak ada undangan khusus yang diberikan kepada negara Kepulauan Pasifik, untuk menghadiri upacara perayaan HUT ROC. Hingga saat ini, hanya Menteri Luar Negeri Palau yang telah menyatakan kesediaannya. Terkait akan kunjungan Presiden Nauru dan Tuvalu yang baru terpilih, MOFA mengemukakan bahwa keduanya akan bertandang ke Taiwan pada bulan-bulan mendatang.
Ger Bau-shuan mengatakan, “Presiden Nauru akan datang pada bulan Desember mendatang. Untuk Presiden Tuvalu, kami akan memastikannya terlebih dahulu, kemudian baru kami publikasikan”.
Terkait dengan wacana pengiriman pejabat tingkat 2 oleh MOFA ke Tuvalu, Ger Bau-shuan mengemukakan bahwa perjalanan ini memiliki misi untuk menjalin komunikasi dengan pejabat baru Tuvalu. Keduanya dijadwalkan akan melangsungkan pembicaraan kerja sama. MOFA menambahkan kunjungan pejabat MOFA direncanakan akan berlangsung pada bulan November atau Desember mendatang.
Terkait dengan kunjungan petinggi politik Jepang akan menghadiri perayaan HUT ROC 2019, Sekjen Asosiasi Taiwan-Jepang MOFA, Kuo Chung-shi (郭仲熙), mengemukakan akan ada 30 delegasi dari all-party parliamentary group Jepang dan 30 anggota dari Asosiasi Jepang-Taiwan, yang akan datang ke Taiwan untuk menghadiri perayaan HUT ROC.
Indeks Berita：RTI
Editor：尤繼富
